RPH Lombok Harus Terus Dibenahi
Masih banyak yang harus dibenahi dari RPH (rumah pemotongan hewan) yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Diantaranya Standart Operasional Prosedur (SOP) yang belum dibuat dan dijalankan sebagaimana mestinya. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi IV Romahurmuziy saat mengunjungi RPH Banyumulek, Lombok Barat, Selasa (15/7).
"Selain dari SOP yang belum dijalankan sebagaimana mestinya, dalam kunjungan ini kami juga mendapati bahwa utility atau kegunaan dari segala peralatan yang sudah disediakan negara pada RPH ternyata belum digunakan sebagaimana mestinya," ungkap Romy,begitu ia biasa disapa.
Romy mencontohkan berbagai peralatan potong yang sudah sangat modern dengan kapasitas potong hingga 60 ekor per hari, namun pada kenyataannya hanya digunakan untuk memotong 3-5 hewan ternak saja. Menurut Romy hal tersebut akan mubazir atau sia-sia.
Romy menjelaskan bahwa kunjungan Komisi IV DPR ke NTB sebagai bagian dari fungsi pengawasan dewan sejalan dengan fungsi budgeting atau anggaran yang telah dilakukannya.
"Sebelumnya kami telah menganggarkan dana kepada Dirjen Peternakan dalam rangka merevitalisasi RPH yang merupakan bantuan JIBIC ( Japan Bank International Corporation) yang terkendala mangkrak hampir sepuluh tahun. “Alhamdulillah hari ini kami lihat jalan, walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan yang harus terus dibenahi," katanya. (Ayu)